Pada hari selas tanggal 10 Agustus 2022 , Rusia menembakkan sebanyak 80 roket ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) Zaporizhzhia , Ukraina . Dan menewaskan 13 korban jiwa .
Korban yang tewas tersebut merupakan warga yang tinggal di sekitaran Sungai Dnieper , hal ini disampaikan oleh Valentin Reznichenko selaku Gubernur kawasan tempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) , Dnipropetrovsk .
Sungai Dnieper merupakan sungai yang terbentang di seberang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) Zaporuzhzhia .
Serangan 80 roket tersebut dapat memicu kekhawatarian dari gerak - gerik Rusia yang bisa saja sewaktu - waktu berujung terjadinya bencana nuklir .
" Malam ini sangat buruk . Saya meminta dan memohon kepada kalian , jangan biarkan Rusia membunuh kalian , " ujar Reznichenko , dikutip dari AFP.
sementara itu , Menurut Mykola Lukashuk sebagai Kepala Dewan Kawasan setempat bahwa dampak dari serangan roket tersebut juga telah menghancurksn jaringan listrik .
Ukraina dan Rusia saat ini masih saling tuduh - menuduh mengenai serangan yang terjadi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir , Zaporizhzhia .
Seminggu yang lalu , pemerintah bentukan Rusia yang ada di Enerhodar menuding bahwa tentara Ukraina lah yang telah menyerang kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) Zaporizhzhia dengan menggunakan bom klaster , ditembakkan dari pelontar pada roket .
Pemerintah bentukan Rusia di Enerhodar mengabarkan kepada kantor berita TASS tentang proyektil - proyektil yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina jatuh sekitar 400 meter dari reaktor yang aktif .
Selain menewasakan 13 korban jiwa , menghancurkan jaringan listrik , peristiwa serangan tersebut juga merusak sejumlah bangunan - bangunan karena serangan tersebut jatuh tepat di zona penyimpanan bahan bakar nuklir yang sudah terpakai .
Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) Zaporizhzhia merupakan milik dari Ukraina , namun Energoatom menyebutkan bahwa Militer Rusia terus melakukan tindakan terorisme nuklir disana .
" Kemarin , Rusia sekali lagi menembakkan roket di PLTN Zaporizhzhia dan Kota Enerhodar . Satu karyawan dirawat di rumah sakit karena terluka akibat ledakan itu , " demikian pernyataan Energoatom .
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) Zaporizhzhia sudah di kuasai oleh pihak pasukan Rusia , tetapi Tim Energoatom masih bekerja untuk tujuan operasional di ( PLTN ) tersebut hingga hari ini .