Sungguh miris,di zaman sekarang ada seorang suami yang tega merencakan pembunuhan untuk menghabisi istrinya sendiri.Kopda Muslimin adalah dalang dan otak dari pelaku percobaan pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri yaitu Wini Wulandari.Kopda Muslimin merupakan anggota Batalion Arhanud 15/DBY.Menurut berita dan informasi yang beredar,Kopda Muslimin adalah anggota TNI yang berada di Batalion Arhanud 15/DBY telah di kabarkan meninggal dunia karena meminum atau menenggak minuman yang diyakini mengandung racun.
Setelah menembak istrinya,Kopda Muslimin dikabarkan menghilang selama 11 hari setelah peristiwa penembakan terhadap istrinya,Rini Wulandari di jalan Cemara III Padangsari,Kecamatan Banyumanik,Kota Semarang pada hari senin tanggal 18 Juli 2022.
Selain Kopda Muslimin yang merupakan dalang atau otak dari penembakan istrinya,Rini Wulandari.Di ketahui ada lima tersangka lainnya yang juga ikut dalam penembakan Rini Wulandari selaku istri Kopda Muslimin.Lima pelaku tersebut pun sudah ditangkap oleh tim gabungan TNI-POLRI.
Usut punya usut,ternyata Kopda Muslimin telah menyewa lima orang tersebut untuk menghabisi nyawa istrinya.Polrestabes Semarang pun sudah mengungkap asal muasal uang yang digunakan oleh Kopda Muslimin untuk menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri,Rini Wulandari
Diketahui belum lama ini,pengungkapan asal muasal uang tersebut pun telah diketahui,setelah dilakukannya berbagai macam penyelidikan,polisi sudah menyebutkan bahwa uang 120 juta yang telah di pergunakan oleh Kopda Muslimin untuk membayar pembunuh bayaran ternyata berasal dari mertuanya sendiri.Kopda Muslimin meminta uang tersebut kepada mertuanya yang seharusnya uang tersehut digunakan untuk memenuhi biaya pengobatan.Kopda Muslimin berdalih dan berbohong kepada mertuanya,dengan meminta uang untuk biaya rumah sakit.Setelah itu Kopda Muslimin meminta lagi uang sebesar 90 juta dengan alasan yang sama yaitu untuk biaya rumah sakit yang masih kurang.Jika dijumlahkan,uang yang diminta Kopda Muslimin kepada mertuanya yaitu sebesar 210 Juta.
Mirisnya,uang 120 juta yang seharusnya digunakan untuk biaya rumah sakit justru digunakan untuk membayar pembunuh bayaran,sedangkan uang yang berjumlah sebesar 90 juta digunkan oleh Kopda Muslimin untuk melarikan diri.
Kasusnya pun hingga kini masih mencari titik terang,dan masih terus di selidiki dan di dalami oleh pihak kepolisian.Diketahui ternyata pelaku,Kopda Muslimin atau Kopda.M disebut sudah pernah beberapa kali mengatur strategi dan merencanakan pembunuhan istrinya sendiri,Rini Wulandari.Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah(Jateng) yaitu Irjen Ahmad Luthfi yang di sampaikan pada konferensi pers di Mapolda Jateng,Semarang pada hari senin,25 Juli 2022.Keterangan tersebut merupakan hasil dari pemeriksan oleh saksi.
Bahkan rencana pembunuhan yang dilakukan oleh Kopda Muslimin ini sudah di atur dari jauh - jauh hari sebelum peristiwa penembakan yang terjadi pada hari senin tanggal 18 Juli 2022.Selain itu,Kopda Muslimin juga di sebut - sebut pernah berencana untuk meracun bahkan menyantet korban,istrinya sendiri yaitu Rini Wulandari.
Hal itu juga sudah di ungkapkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.Beliau menyebutkan bahwa Kopda Muslimin tiba - tiba saja kabur pada saat menunggu istrinya di rumah sakit setekah peristiwa penembakan itu terjadi.
Kopda Muslimin tega meninggalkan istri dan anaknya dan menemui kekasih atau selingkuhannya di Semarang,Kemudian mereka pergi ke daerah dataran tinggi di Wonosobo.
Itu lah kronologi kasus penembakan dan pembunuhan berencana yang di lakukan oleh suami korban,yaitu Kopda Muslimin sebagai otak dan dalang penembakan istrinya.Cerita cinta segitiga yang terlarang hingga emosi di tolak dan gagal membunuh istrinya hingga berakhir dengan meminum racun.